Data 21 Ribu Pelanggan Nissan Bocor Akibat Serangan Siber, Pemilik Mobil Diminta Waspadai Penipuan

Data 21 Ribu Pelanggan Nissan Bocor Akibat Serangan Siber, Pemilik Mobil Diminta Waspadai Penipuan

Nusantaratv.com - 27 Desember 2025

Nissan Pathfinder 2023 diluncurkan di New York International Auto Show 2022, di Manhattan, New York City, Amerika Serikat, 13 April 2022. (Foto: Dok/Brendan McDermid/Reuters)
Nissan Pathfinder 2023 diluncurkan di New York International Auto Show 2022, di Manhattan, New York City, Amerika Serikat, 13 April 2022. (Foto: Dok/Brendan McDermid/Reuters)

Penulis: Adiantoro

Nusantaratv.com - Sekitar 21.000 pelanggan Nissan dilaporkan mengalami kebocoran data pribadi menyusul serangan siber besar-besaran yang menargetkan perusahaan perangkat lunak asal Amerika Serikat, Red Hat, pada akhir September lalu. 

Meski demikian, Nissan memastikan tidak ada data kartu kredit yang ikut terekspos dalam insiden tersebut.

Melansir Carscoops, Sabtu (27/12/2025), insiden keamanan ini bermula dari serangan terarah terhadap sistem Red Hat yang menyebabkan pencurian ratusan gigabyte data dari sekitar 28.000 repositori GitLab privat. 

Red Hat sebelumnya diketahui bekerja sama dengan Nissan untuk mengembangkan sistem manajemen pelanggan bagi salah satu jaringan penjualan regionalnya, yakni Nissan Fukuoka Sales Co. di Jepang.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis pekan ini, Nissan mengungkapkan pihaknya menerima pemberitahuan dari Red Hat terkait kebocoran data tersebut pada 3 Oktober. 

Informasi yang dicuri mencakup nama pelanggan, alamat, nomor telepon, alamat email, serta data pendukung lain yang digunakan dalam aktivitas penjualan.

Risiko Penipuan Mengintai, Nissan Imbau Pelanggan Tetap Waspada

Meski hingga kini belum ditemukan bukti penyalahgunaan data, Nissan tetap mengimbau pelanggan yang terdampak untuk meningkatkan kewaspadaan. 

Risiko yang paling dikhawatirkan adalah penipuan melalui telepon, email, atau surat yang mengatasnamakan Nissan.

"Nissan Motor Co., Ltd. menerima laporan dari Red Hat, perusahaan yang ditugaskan mengembangkan sistem manajemen pelanggan, telah terjadi akses tidak sah ke server data yang menyebabkan kebocoran informasi," ujar Nissan dalam pernyataannya.

"Selanjutnya dikonfirmasi data yang bocor mencakup sebagian informasi pelanggan milik Nissan Fukuoka Sales Co., Ltd."

Hingga saat ini, Nissan belum memastikan apakah akan menghubungi setiap pelanggan yang terdampak secara individual. 

Namun perusahaan menegaskan, kebocoran data hanya berdampak pada pelanggan di Jepang, sehingga pemilik kendaraan Nissan di Amerika Serikat (AS) dan wilayah lain dipastikan tidak terpengaruh.

"Nissan menanggapi insiden ini dengan sangat serius. Kami akan memperketat pengawasan terhadap mitra dan subkontraktor, serta mengambil langkah tambahan untuk memperkuat keamanan informasi," lanjut pernyataan tersebut. 

"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pelanggan atas ketidaknyamanan yang terjadi."

 

Dapatkan update berita pilihan terkini di nusantaratv.com. Download aplikasi nusantaratv.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat melalui:



0

x|close